Berawal dari cita-cita Mihalis Mike Lazaridis. Warga negara Kanada yang lahir di Istanbul, Turki, 49 tahun silam itu, ingin menciptakan perangkat telepon genggam berkemampuan mumpuni. Dalam benaknya, gadget itu nantinya dapat menggabungkan fungsi nirkabel {wireless) dan komputer sekaligus.
Impiannya itu terwujud ketika ia mendirikan perusahaan Research in Motion (RIM). Pada 1997, RIM memperkenalkan ponsel bermerek Black-berry. Momentum itu menandai hadirnya revolusi baru di bidang teknologi informasi.
Blackberry telah melangkah lebih jauh dari sekadar fungsi bertelepon ria serta mengirim dan menerima layanan pesan singkat (SMS). Laman Communication.hotvstuffwork menjelaskan, teknologi ini memungkinkan Blackberry menyajikan layanan push mail serta Blackberry Messenger (BBM). Dengan itu, para pengguna bisa berkirim serta menerima surat elektronik (e-mail) atau pesan chatting secara real time. Ini menjadi kekhasan Blackberry.
Beragam kecanggihan ini membuat pamor Blackberry terangkat. Di Indonesia, perangkat ini pertama kali diperkenalkan pada 2004 silam dan segera menjadi tren baru.
Impiannya itu terwujud ketika ia mendirikan perusahaan Research in Motion (RIM). Pada 1997, RIM memperkenalkan ponsel bermerek Black-berry. Momentum itu menandai hadirnya revolusi baru di bidang teknologi informasi.
Blackberry telah melangkah lebih jauh dari sekadar fungsi bertelepon ria serta mengirim dan menerima layanan pesan singkat (SMS). Laman Communication.hotvstuffwork menjelaskan, teknologi ini memungkinkan Blackberry menyajikan layanan push mail serta Blackberry Messenger (BBM). Dengan itu, para pengguna bisa berkirim serta menerima surat elektronik (e-mail) atau pesan chatting secara real time. Ini menjadi kekhasan Blackberry.
Beragam kecanggihan ini membuat pamor Blackberry terangkat. Di Indonesia, perangkat ini pertama kali diperkenalkan pada 2004 silam dan segera menjadi tren baru.